Rabu, 19 November 2014
Selasa, 08 Juli 2014
Sabtu, 22 Maret 2014
LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI GEMPA BUMI
DAN BENCANA ALAM Indonesia adalah negara rawan gempa dan tsunami. Sebagai salah satu langkah antisipatif dalam menghadapi bencana alam tersebut adalah pembetukan budaya masyarakat tentang kesadaran akan bencana alam dan peningkatan pengetahuan tentang bencana itu sendiri serta cara-cara penyelamatannya. Kira-kira apa yang perlu kita lakukan jika gempa terjadi?? Di bawah terdapat tips-tips untuk menghadapi keadaan darurat dan gempa.
JIKA TERJADI GEMPA:
1. Pertama, tetap tenang dan jangan panik. Berlindunglah di tempat yang bisa melindungi anda dari benda-benda jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja. Untuk melindungi kepala anda dari benda-benda yang jatuh, tutupilah kepala dengan bantal, helm, dll. Jika merasakan getaran, segeralah membuka pintu untuk menjaga agar anda bisa keluar dari rumah untuk mengungsi ke tempat pengungsian, setelah gempa berhenti. Kadang-kadang gempa menyebabkan kerusakan pada pintu, sehingga anda terkurung di dalam rumah. Yang penting harus diperhatikan, jika gempa terjadi, jangan tergesa-gesa untuk keluar rumah, karena dikhawatirkan jika anda keluar rumah akan terkena jatuhan bangunan, tembak dan pecahan kaca. . Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala. Beberapa bulan lalu saya membaca berita bahwa ketika terjadi gempa di Jakarta, banyak orang-orang yang panik dan saling berebut untuk naik lift. Perlu diperhatikan bahwa jika terjadi gempa ada kemungkinan akan terjadi kerusakan pada lift, dan bisa-bisa anda terjebak di dalam lift jika menggunakannya. Gunakanlah tangga biasa untuk turun dari gedung. Janganlah panik dan terburu-buru, karena jika sekian banyak orang panik dan terburu-buru bisa terjadi kecelakaan di tengah kerumunan (misalnya, jatuh dari tangga).
2. Kedua, cegah kebakaran dengan tenang. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah. Kebakaran sangat rawan terjadi menyusul gempa bumi.
3. Ketiga, jangan melewati jalan-jalan sempit dan tebing. Jika melewati jalan sempit, dikhawatirkan bisa tertimpa reruntuhan, sedangkan jika melewati tebing dikhawatirkan akan terjadi longsor.
4. Keempat, perhatikan teknik mengungsi. Mengungsilah dengan berjalan kaki. Jika anda mengungsi dengan menggunakan mobil, dikhawatirkan akan terjadi kemacetan karena orang-orang sedang dalam kepanikan, dan juga karena rusaknya lampu pengatur lalu lintas. Pakailah pakaian yang tidak menyulitkan untuk bergerak (memakai celana panjang misalnya) dan bawalah barang-barang seperlunya ketika anda akan mengungsi. Jika gempa yang anda rasakan kuat, atau kecil tapi berlangsung dalam waktu lama, bersegeralah mengungsi ke tempat tinggi, karena ditakutkan akan terjadi tsunami.
5. Kelima, dapatkan informasi yang tepat melalui televisi, radio, informasi dari petugas pemadam kebakaran, polisi. Jangan percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia bisa terus melakukan langkah perbaikan agar bisa memberikan informasi yang tepat dan akurat ketika akan terjadi gempa dan tsunami.
6. Keenam, bekerjasamalah dalam melakukan penyelamatan korban dan pengobatan. Tim penyelamatan kadang sulit untuk mencapai tempat kejadian ketika terjadi bencana. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan langkah aktif dan saling bekerjasama.
7. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan. Setelah itu mengungsilah ke tempat yang aman dengan berjalan kaki, atau mengikuti petunjuk polisi atau pengatur lalu lintas.
Persiapan Menghadapi Keadaan Darurat
1. Ikutilah latihan dalam menghadapi keadaan darurat. Di Indonesia hal ini mungkin belum banyak dilaksanakan. Tapi, untuk kedepannya hal ini perlu dirintis agar jika keadaan darurat terjadi, masyarakat mengetahui langkah yang tepat untuk dilakukan. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat juga hal penting untuk dilakukan. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami.
2. Mengadakan rapat keluarga tentang langkah-langkah menghadapi keadaan darurat. Misalnya, pembagian tugas barang-barang yang harus di bawa, dan siapa-siapa yang bertugas mengungsikan lansia dan anak-anak. Hal ini untuk mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang tertinggal.
3. mengecek dan menguatkan pondasi, tiang-tiang dan atap rumah.
4. Mengecek dan menguatkan dinding-dinding pagar.
5. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.
6. Memiliki alat pemadam kebakaran atau penggantinya (misalnya karung yang nantinya dibasahi) di rumah.
7. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
• Lampu senter berikut baterai cadangannya
• Air minum, bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang
• Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
• Makanan yang tahan lama seperti biskuit
• Sejumlah uang tunai
• Buku tabungan
• Korek api, lighter
• Lilin
• Helm
• Pakaian dalam
• Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
BENCANA DI INDONESIA
Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.
Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat di tasikmalaya serta padang, tanah longsor di cianjur, bahkan banjir di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.
PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada didalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa :
• Ijasah pendidikan.
• Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dll.
• Akte lahir dan kartu keluarga.
• Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi.
• Surat wasiat.
• Nomor telepon anggota keluarga.
MENGHADAPI BENCANA & MENGHINDARI JATUHNYA KORBAN JIWA
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
1. BENCANA GEMPA BUMI
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.
o Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
o Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
o Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
o Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
o Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
o Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
o Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
o Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
2. Bencana Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
o Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
o Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
o Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
o Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
o Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
o Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
o Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
o Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
3. Bencana Tanah Longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.
Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah lonsor :
o Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
o Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
o Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
o Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
o Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
o Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
o Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
o Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
o Pengenalan daerah rawan longsor.
o Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
o Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah.
o Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
o Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
o Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.
4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
5. Bencana Gunung Berapi
Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
o Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
o Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
o Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
o Jangan memakai lensa kontak.
o Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
o Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
o Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
o Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
o Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.
2. Hapalkan dan ketahui rute evakuasi untuk daerah Anda.
Dalam keadaan stres orang bisa saja lupa akan rute ini, akan lebih bijaksana jika bisa menyimpan salinan peta atau membuat rute evakuasi yang ditandai jelas.
3. Segera lakukan evakuasi jika sudah diminta untuk meninggalkan lokasi.
Gunung berapi akan memberikan peringatan-peringatan awal sebelum letusan terjadi. Peringatan-peringatan seperti gempa kecil, batuk-batuk jangan diabaikan.
4. Dalam kondisi darurat siapkan selalu air minum, makanan, baju ganti dan peralatan untuk pertolongan pertama.
5. Jangan kembali memasuki zona evakuasi sampai pihak otoritas menyatakan daerah tersebut aman.
Meskipun letusan gunung berapi telah berhenti memuntahkan abu dan lava tapi kemungkinan masih banyak risiko seperti udara dan air yang mengandung belerang.
6. Lebih baik tinggal di tempat perlindungan dan jangan meninggalkan lokasi penampungan sampai dinyatakan aman.
7. Jika memungkinkan pelajari tentang aliran lava, lahar, banjir, gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi yang bisa untuk mengetahui posisi lebih aman untuk berlindung.
8. Pastikan untuk memakai masker atau kacamata jika pergi ke luar bangunan karena dampak yang paling utama dari abu vulkanik yang dirasakan manusia adalah masalah pernapasan, seperti iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas (emfisema) hingga bahkan menyebabkan kematian karena saluran napas menyempit.
9. Jika tidak ditemukan masker, warga bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari abu atau gas.
10. Bagi keluarga yang memiliki anak-anak sebaiknya sediakan masker khusus untuk anak-anak, serta tidak membiarkan anak bermain di luar untuk meminimalkan paparan.
DAN BENCANA ALAM Indonesia adalah negara rawan gempa dan tsunami. Sebagai salah satu langkah antisipatif dalam menghadapi bencana alam tersebut adalah pembetukan budaya masyarakat tentang kesadaran akan bencana alam dan peningkatan pengetahuan tentang bencana itu sendiri serta cara-cara penyelamatannya. Kira-kira apa yang perlu kita lakukan jika gempa terjadi?? Di bawah terdapat tips-tips untuk menghadapi keadaan darurat dan gempa.
JIKA TERJADI GEMPA:
1. Pertama, tetap tenang dan jangan panik. Berlindunglah di tempat yang bisa melindungi anda dari benda-benda jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja. Untuk melindungi kepala anda dari benda-benda yang jatuh, tutupilah kepala dengan bantal, helm, dll. Jika merasakan getaran, segeralah membuka pintu untuk menjaga agar anda bisa keluar dari rumah untuk mengungsi ke tempat pengungsian, setelah gempa berhenti. Kadang-kadang gempa menyebabkan kerusakan pada pintu, sehingga anda terkurung di dalam rumah. Yang penting harus diperhatikan, jika gempa terjadi, jangan tergesa-gesa untuk keluar rumah, karena dikhawatirkan jika anda keluar rumah akan terkena jatuhan bangunan, tembak dan pecahan kaca. . Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala. Beberapa bulan lalu saya membaca berita bahwa ketika terjadi gempa di Jakarta, banyak orang-orang yang panik dan saling berebut untuk naik lift. Perlu diperhatikan bahwa jika terjadi gempa ada kemungkinan akan terjadi kerusakan pada lift, dan bisa-bisa anda terjebak di dalam lift jika menggunakannya. Gunakanlah tangga biasa untuk turun dari gedung. Janganlah panik dan terburu-buru, karena jika sekian banyak orang panik dan terburu-buru bisa terjadi kecelakaan di tengah kerumunan (misalnya, jatuh dari tangga).
2. Kedua, cegah kebakaran dengan tenang. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah. Kebakaran sangat rawan terjadi menyusul gempa bumi.
3. Ketiga, jangan melewati jalan-jalan sempit dan tebing. Jika melewati jalan sempit, dikhawatirkan bisa tertimpa reruntuhan, sedangkan jika melewati tebing dikhawatirkan akan terjadi longsor.
4. Keempat, perhatikan teknik mengungsi. Mengungsilah dengan berjalan kaki. Jika anda mengungsi dengan menggunakan mobil, dikhawatirkan akan terjadi kemacetan karena orang-orang sedang dalam kepanikan, dan juga karena rusaknya lampu pengatur lalu lintas. Pakailah pakaian yang tidak menyulitkan untuk bergerak (memakai celana panjang misalnya) dan bawalah barang-barang seperlunya ketika anda akan mengungsi. Jika gempa yang anda rasakan kuat, atau kecil tapi berlangsung dalam waktu lama, bersegeralah mengungsi ke tempat tinggi, karena ditakutkan akan terjadi tsunami.
5. Kelima, dapatkan informasi yang tepat melalui televisi, radio, informasi dari petugas pemadam kebakaran, polisi. Jangan percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia bisa terus melakukan langkah perbaikan agar bisa memberikan informasi yang tepat dan akurat ketika akan terjadi gempa dan tsunami.
6. Keenam, bekerjasamalah dalam melakukan penyelamatan korban dan pengobatan. Tim penyelamatan kadang sulit untuk mencapai tempat kejadian ketika terjadi bencana. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan langkah aktif dan saling bekerjasama.
7. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan. Setelah itu mengungsilah ke tempat yang aman dengan berjalan kaki, atau mengikuti petunjuk polisi atau pengatur lalu lintas.
Persiapan Menghadapi Keadaan Darurat
1. Ikutilah latihan dalam menghadapi keadaan darurat. Di Indonesia hal ini mungkin belum banyak dilaksanakan. Tapi, untuk kedepannya hal ini perlu dirintis agar jika keadaan darurat terjadi, masyarakat mengetahui langkah yang tepat untuk dilakukan. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat juga hal penting untuk dilakukan. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami.
2. Mengadakan rapat keluarga tentang langkah-langkah menghadapi keadaan darurat. Misalnya, pembagian tugas barang-barang yang harus di bawa, dan siapa-siapa yang bertugas mengungsikan lansia dan anak-anak. Hal ini untuk mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang tertinggal.
3. mengecek dan menguatkan pondasi, tiang-tiang dan atap rumah.
4. Mengecek dan menguatkan dinding-dinding pagar.
5. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.
6. Memiliki alat pemadam kebakaran atau penggantinya (misalnya karung yang nantinya dibasahi) di rumah.
7. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
• Lampu senter berikut baterai cadangannya
• Air minum, bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang
• Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
• Makanan yang tahan lama seperti biskuit
• Sejumlah uang tunai
• Buku tabungan
• Korek api, lighter
• Lilin
• Helm
• Pakaian dalam
• Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
BENCANA DI INDONESIA
Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.
Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat di tasikmalaya serta padang, tanah longsor di cianjur, bahkan banjir di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.
PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada didalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa :
• Ijasah pendidikan.
• Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dll.
• Akte lahir dan kartu keluarga.
• Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi.
• Surat wasiat.
• Nomor telepon anggota keluarga.
MENGHADAPI BENCANA & MENGHINDARI JATUHNYA KORBAN JIWA
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
1. BENCANA GEMPA BUMI
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.
o Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
o Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
o Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
o Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
o Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
o Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
o Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
o Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
2. Bencana Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
o Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
o Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
o Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
o Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
o Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
o Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
o Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
o Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
3. Bencana Tanah Longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.
Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah lonsor :
o Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
o Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
o Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
o Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
o Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
o Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
o Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
o Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
o Pengenalan daerah rawan longsor.
o Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
o Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah.
o Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
o Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
o Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.
4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
5. Bencana Gunung Berapi
Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
o Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
o Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
o Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
o Jangan memakai lensa kontak.
o Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
o Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
o Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
o Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
o Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.
Cara-Cara menghadapi bencana Gunung Meletus
1. Cari tahu apakah Anda tinggal di daerah gunung berapi aktif yang bisa menimbulkan ancaman bagi Anda atau keluarga Anda.2. Hapalkan dan ketahui rute evakuasi untuk daerah Anda.
Dalam keadaan stres orang bisa saja lupa akan rute ini, akan lebih bijaksana jika bisa menyimpan salinan peta atau membuat rute evakuasi yang ditandai jelas.
3. Segera lakukan evakuasi jika sudah diminta untuk meninggalkan lokasi.
Gunung berapi akan memberikan peringatan-peringatan awal sebelum letusan terjadi. Peringatan-peringatan seperti gempa kecil, batuk-batuk jangan diabaikan.
4. Dalam kondisi darurat siapkan selalu air minum, makanan, baju ganti dan peralatan untuk pertolongan pertama.
5. Jangan kembali memasuki zona evakuasi sampai pihak otoritas menyatakan daerah tersebut aman.
Meskipun letusan gunung berapi telah berhenti memuntahkan abu dan lava tapi kemungkinan masih banyak risiko seperti udara dan air yang mengandung belerang.
6. Lebih baik tinggal di tempat perlindungan dan jangan meninggalkan lokasi penampungan sampai dinyatakan aman.
7. Jika memungkinkan pelajari tentang aliran lava, lahar, banjir, gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi yang bisa untuk mengetahui posisi lebih aman untuk berlindung.
8. Pastikan untuk memakai masker atau kacamata jika pergi ke luar bangunan karena dampak yang paling utama dari abu vulkanik yang dirasakan manusia adalah masalah pernapasan, seperti iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas (emfisema) hingga bahkan menyebabkan kematian karena saluran napas menyempit.
9. Jika tidak ditemukan masker, warga bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari abu atau gas.
10. Bagi keluarga yang memiliki anak-anak sebaiknya sediakan masker khusus untuk anak-anak, serta tidak membiarkan anak bermain di luar untuk meminimalkan paparan.
Selasa, 28 Januari 2014
MARS PALANG MERAH INDONESIA
KITA SEMUA SAUDARA
Dalam PMR kita mengenal istilah Inter
Arma Caritas, bahkan kita menjadikan kalimat ini sebagai salam anggota
PMR.Apa sih arti sebenarnya?? yuk kita bahas lebih jauh arti Istilah
Inter Arma Caritas, Per Humanitatem Ad Pacem dan Siamo Tutti
Fratelli :
“Siamo Tutti Fratelli” dari bahasa Italia yang artinya "Kita semua
bersaudara"
“Per Humanitatem Ad Pacem” dari bahasa Latin yang artinya
"Perdamaian melalui kemanusiaan"
“Inter Arma Caritas”artinya adalah Bantuan dalam peperangan tetapi
artinya kalau diterjemahkan secara harfiah adalah "Kita Semua
Bersaudara"
Kita semua bersaudara.... Itulah kata-kata yang di ungkapkan oleh Henry
Dunant, yang diartikan sebagai "kita semua saudara", saat menyemangati
dan membuka hati para sukarelawan untuk melayani kawan maupun lawan
tanpa membedakannya setelah Ribuan orang yang terluka tanpa perawatan
dan dibiarkan mati di tempat karena pelayanan medis yang tidak mencukupi
jumlahnya dan tidak memadai dalam tugas/keterampilan, membuatnya sangat
tergugah.PRESTASI PARADISE
1. Juara 1 Pembuatan PIN di Jumbara ke XVII di Kedung Banteng, Baturaden, Banyumas
2. Juara 2 Unit PMR Teladan se Kabupaten Banyumas tahun 2010
3. Juara 2 Unit PMR Teladan se Kabupaten Banyumas tahun 2011
4. Juara 2 Unit PMR Teladan se Kabupaten Banyumas tahun 2012
5. Juara Umum 3 Simulasi PK dan PP se Kabupaten Banyumas di SMA Negeri Baturaden thn 2013
6. Juara 3 Unit PMR Teladan se Kabupaten Banyumas tahun 2013
7. Juara Umum Jumbara ke XX se Kabupaten Banyumas di Desa Banteran, Sumbang 2013
8. Juara 3 Simulasi PRS di Lomba PYEE di SMA Negeri Ajibarang tahun 2013
9. Juara 3 Game Kepalangmerahan di Lomba PYEE di SMA Negeri Ajibarang tahun 2013
10.Peringkat 2 Lomba Unit PMR se Kab. Banyumas tahun 2014
11.Peringkat 4 Jumbara ke XXI se Kab. Banyumas di Pekodokan,Wlahar,Banyumas 2014
12.Lomba Unit PMR tingkat Propinsi Jawa Tengah tahun 2014
13.Peringkat11 Unit PMR Teladan se Jawa Tengah tahun 2014(presentasi peringkat 2)
PEMBINA PMR SMP NEGERI 3 AJIBARANG "PARADISE"
1. Hidha Nur Hajar Sudarmono, S.IP
- Pembina tahun 2006 -2015
- Pendamping/Ketua Kontingen Jumbara ke XVI, XVII, XVIII, XIX,XX,XXI
- Pendamping lomba-lomba PMR
- Peserta Lokakarya Pembina di Baturaden
- Peserta Desiminasi Kepalangmerahan
- Pembina tahun 2011 -2015
- Pendamping/Ketua Kontingen Jumbara ke XIX,XX,XXI
- Pendamping lomba-lomba PMR
- Peserta Desiminasi Kepalangmerahan
- Pembina tahun 2012 -2014
- Ketua Kontingen Jumbara ke XIX,XX
- Pembina tahun 2011 -2014
- Pendamping XIX,XX
- Pembina tahun 2011 -2015
- Pendamping XIX,XX,XXI
PENGURUS PMR SMP NEGERI 3 AJIBARANG "PARADISE" 2014-2015
Komandan 2 : Irma Tiovana Sianipar
Sekretaris : 1.Eza Amalia A 2.Rizki Dwi Jayanti
Bendahara : 1.Oki Respantri 2.Faniya F
Seksi Pendidikan dan Latihan :1.Risqi Oktafiana 2.Selly M
Seksi Penelitian&Pengembangan :1.Siti Prihatin Ningsih 2.Riyani
Seksi Kesejahteraan Anggota :1.Robiyah 2.Findi Khoerul H
Seksi Pengabdian Masyarakat :1.Ali Sobikhin 2.Saeful H
Seksi Posko :1.Fatikhatun Nisa 2.Della Fiana
Fasilitator Ekstra :
PP : 1. Nanda Moka Welly S 2. Kinanti Dwiti PP
PK : 1. Alvin Syahar P
PRS : 1. Hidayatuz Awal R 2. Yesa Afita
Doras: 1. Elisa Indah H 2. Reza Ramadhan
ASB : 1. Mufti Nur A
HPI : 1. Nurul Aziza
Kep. : 1. Fildzah Ayu Sabrina
Seksi Penelitian&Pengembangan :1.Siti Prihatin Ningsih 2.Riyani
Seksi Kesejahteraan Anggota :1.Robiyah 2.Findi Khoerul H
Seksi Posko :1.Fatikhatun Nisa 2.Della Fiana
PP : 1. Nanda Moka Welly S 2. Kinanti Dwiti PP
PK : 1. Alvin Syahar P
PRS : 1. Hidayatuz Awal R 2. Yesa Afita
Doras: 1. Elisa Indah H 2. Reza Ramadhan
ASB : 1. Mufti Nur A
HPI : 1. Nurul Aziza
Kep. : 1. Fildzah Ayu Sabrina
PENGURUS PMR SMP NEGERI 3 AJIBARANG "PARADISE" 2013-2014
Komandan : Sita Nurul Aliyah
Wakil Komandan : Anggita
Fitria Ningsih
Sekretaris : Iswatun
Bendahara
: Tri Martini
Seksi
Pendidikan dan Latihan : Eska Putri Destiana Sari
Seksi Pendidikan dan Pengembangan :
Tri Marsini
Seksi
Kesejahteraan Anggota : Rizka Fatmawati
Seksi Pengabdian Masyarakat :
Silvia Dayanti
Seksi
Posko : Megi Yuniasari
Langganan:
Postingan (Atom)